Selasa, 15 Mei 2012

PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Beda dan Persamaan Pendidikan jasmani dengan Pendidikan Olahraga

Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah diragukan.
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.

Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga).

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pendidikan jasmani ini harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistic tubuh jiwa ini termaksud pula penekanan pada ketiga domain kependidikan, psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa”. Artinya, dalam tubuh yang baik “diharapkan” pula jiwa yang sehat, seperti dengan pepatah “men sana in corporesano” Akan tetapi, apakah kita percaya terhadap konsep holistik tentang pendidikan asmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini bersifat dominant dalam masyarakat kita atau diantara pengembang tugas penjas sendiri. Masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani disekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas disekolahnya masih lebih banyak ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam kasus Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang lebih baik, karena ironisnya, justru program pendidikan jasmani dikita masih tidak ditekankan kemana-mana. Itu karena pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak penting sama sekali.

Contoh dimana orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjukan pada kurang bernilai dan tidak seimbangnya program pendidikan jasmani dilapangan seperti yang dapat mereka lihat. Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percayai dan apa yang kita praktikkan (gap antara teori dan praktek) adalah sebuah duri dalam bidang pendidikan jasmani kita.
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita juga harus mempertimbangkan hubungan antar bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu popular dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Bermain pada intinya adalah aktifitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan didalam keduanya.

Olahraga dipihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang teorganisasi, yang menepatkanya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Diatas semua pengertian itu, olahraga adalah aktifitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kopetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain, karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan prestasi.

Ada 4 aspek yang membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga antara lain:
1. Tujuan Pendidikan Jasmani disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang menyangkut pengembangan seluruh pribadi anak didik, sedangkan tujuan Olahraga adalah mengacu pada prestasi unjuk laku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan.
2. Isi Pembelajaran dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
3. Orientasi Pembelajaran pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti dengan atlet lain.
4. Sifat kegiatan pendidikan jasmani pada pemanduan bakat yang dipakai untuk mengetahui entry behavior, sedangkan pada olahraga bertujuan untuk memilih atlet berbakat.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional

Minggu, 13 Mei 2012

JADWAL PLPG PENJAS GAMPING 2012

PESERTA GURU PENJAS KEC. GAMPING  MASUK GELOMBANG 2 :

1. NANIK SUWARNI
2. MULYA ARJA
3. SURATIMAN
4. SAMSUDIN ISBIANTARA
5. AGUS ARIS MUNANDAR

JADWAL DAN TEMPAT :
 TANGGAL 30 MEI - 8 JUNI 2012 DI 
PPPPTK MATEMATIKA
Jl. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condong Catur, Depok, Sleman, DIY
Kotak Pos 31 YK-BS Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 885725, 881717, 887755 Fax. (0274) 885752



KETENTUAN UMUM PLPG TAHUN 2012

RAYON 111 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


1.        Peserta PLPG adalah guru yang telah dinyatakan lulus Uji Kompetensi Awal (UKA) dan peserta Luncuran tahun 2011.
2.        PLPG diselenggarakan selama 10 hari dengan bobot 90 Jam Pertemuan (JP), dengan alokasi 46 JP teori dan 44 JP praktik. 1 JP setara dengan 50 menit.
3.        PLPG akan dilaksanakan di lokasi-lokasi seputaran DIY yang telah melakukan kontrk kerjasama dengan pihak panitia rayon 111 UNY.
4.        Semua peserta diharuskan menginap di lokasi PLPG. Check in time: 12.00 WIB.
5.        Selama kegiatan PLPG, pakaian peserta ditentukan sebagai berikut:
Hari ke-1 & ke-2     : baju batik.
Hari ke-3 & ke-4     : pakaian atas puti, bawah hitam.
Hari ke-5 & ke-6     : baju dinas hari Senin (kheki).
Hari ke-7 & ke-8     : pakaian atas putih, bawah hitam.
Hari ke-9 & ke-10   : baju batik.

Kelengkapan yang dibawa peserta:
1.        Surat tugas dari Kepala Sekolah (PNS Definitf)/ Kepala UPT (jika KS bukan PNS Definitif). Surat tugas disiapkan secara mandiri. Format terlampir.
2.        SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) rangkap 3 cap asli, ditandatangani oleh Kepala Sekolah/Kepala UPT. Format terlampir.
3.        Surat keterangan sehat dari dokter. Bagi peserta yang sedang hamil, harus menyertakan ijin dari suami.
4.        Biodata peserta PLPG. Format terlampir.
5.        Pas Foto berwarna background warna kuning, ukuran 3x4 2 lembar, ukuran 4x6 1 lembar.
6.        Obat-obatan pribadi.
7.        Disarankan membawa laptop dan dokumen-dokumen lainnya untuk mendukung kegiatan PBM di lokasi PLPG seperti: kurikulum, buku referensi, contoh-contoh RPP, media pembelajaran, dll. Khusus guru BK membawa buku yang terkait dengan BK, permendiknas No. 27 Tahun 2008, program penyelenggaraan BK, contoh laporan pelaksanaan BK, contoh instrumen assesmen, dan media pembelajaran BK.
8.        Pensil 2B dan karet penghapus untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Akhir.







KOP SEKOLAH / UPT


 


SURAT TUGAS
                                                           Nomor :



Berdasarkan surat dari panitia sertifikasi guru rayon 111 UNY nomor 217/UN.34.22/TU/2012 tanggal 9 Mei 2012 perihal undangan PLPG  Gel. ke-1 dan ke-2, yang bertanda-tangan di bawah ini Kepala ........................................... memberikan ijin dan menugaskan  kepada:

N a m a
:

Nomor Peserta Sertifikasi
:

N I P
:

Pangkat/Gol. Ruang
:

J a b a t a n
:
Guru .............
Unit  Kerja
:


untuk mengikuti kegiatan Pendidikan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2012 yang diselenggarakan pada :
Hari                                 :
Tanggal                          :
Tempat                           :

Demikian surat  tugas ini disampaikan agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.



Sleman,






Kepala, 





NIP




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPPMP)

Sekretariat:
Pusat Profesi Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan (P3TKN)
 Gedung LPPMP Lantai 3 Sayap Timur, Telp./Fax. (0274) 550852; (0274) 550838
 


BIODATA PESERTA PLPG
SD.1.A


Nama Lengkap dan Gelar         :      ...............................................................................................
Nomor Peserta                          :      ...............................................................................................
NUPTK                                       :      ...............................................................................................
NIP                                            :      ...............................................................................................
Tempat dan Tanggal Lahir       :      ...............................................................................................
Jenis Kelamin                            :      L / P
Agama                                      :      ...............................................................................................
Alamat Tempat Tinggal            :      ...............................................................................................
                                                         ...............................................................................................
                                                         ...............................................................................................
Nomor HP Peserta                    :      ...............................................................................................
No. Telp Rumah/Klg. Terdekat :      ...............................................................................................
Nama Sekolah                           :      ...............................................................................................
Alamat Sekolah                         :      ...............................................................................................
No. Telp. Sekolah                      :      ...............................................................................................

S1 (Jurusan dan Universitas)    :      ...............................................................................................
S2 (Jurusan dan Universitas)    :      ...............................................................................................
Lama Mengajar                        :      ................. Tahun ............ Bulan



Text Box: Foto 4x6

Yogyakarta, ........................... 2012







______________________________




Minggu, 06 Mei 2012

SEJARAH BOLA VOLI

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Alat permainan


Bentuk lapangan bola voli

bola voli

Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.
Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Bola

Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).

Net

Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.

Sarana Permainan Bola Voli

a.Panjang garis samping : 18 Meter.
b.Lebar lapangan  : 9 Meter.
c.Lebar garis serang  : 3 Meter.

Cara permainan


Suasana permainan bola voli
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.

INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL DAN INTERNASIONAL


Berikut ini adalah nama organisasi induk cabang olahraga yang ada di Indonesia diurutkan berdasarkan nama cabang olah raga serta singkatan namanya yang diakui oleh KONI / Komite Olahraga Nasional Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. Aero Sport = Federasi Aero Sport Indonesia / FASI
2. Anggar = Persatuan Anggar Seluruh Indonesia / IKASI
3. Atletik = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia / PASI
4. Baseball = Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia / PERBASASI
5. Berkuda = Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia / PORDASI
6. Berlayar = Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia / PORLASI
7. Biliar = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia / POBSI
8. Binaraga = Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia / PABBSI
9. Bola Basket = Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia / PERBASI
10. Bola Voli = Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia / PBVSI
11. Boling = Persatuan Boling Indonesia / PBI
12. Bulu Tangkis = Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia / PBSI
13. Catur = Persatuan Catur Seluruh Indonesia / PERCASI
14. Dayung = Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia / PODSI
15. Drum Band = Persatuan Drum Band Indonesia / PDBI
16. Golf = Persatuan Golf Indonesia / PGI
17. Gulat = Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia / PGSI
18. Judo = Persatuan Judo Seluruh Indonesia / PJSI
19. Karate = Federasi Olahraga Karate-do Indonesia / FORKI
20. Kartu = Gabungan Bridge Seluruh Indonesia / GABSI
21. Kempo = Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia / PERKEMI
22. Kesehatan Olahraga = Kesehatan Olahraga Republik Indonesia / KORI
23. Liong & Barongsai = Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia / PLBSI
24. Menembak = Persatuan Menembak dan BerburuIndonesia / PERBAKIN
25. Motor = Ikatan Motor Indonesia / IMI
26. Olahraga air = Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI
27. Olahraga Cacat = Badan Pembina Olahraga Cacat / BPOC
28. Olahraga KORPRI = Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia / BAPOR KORPRI
29. Olahraga Mahasiswa = Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia / BAPOMI
30. Olahraga Pelajar = Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia / BAPOPSI
31. Olahraga Sepeda = Ikatan Sport Sepeda Indonesia / ISSI
32. Olahraga Wanita = Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia / PERWOSI
33. Panahan = Persatuan Panahan Indonesia / PERPANI
34. Panjat Tebing = Federasi Panjat Tebing Indonesia / FPTI
35. Pecak Silat = Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI
36. Selam = Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia / POSSI
37. Senam = Persatuan Senam Indonesia / PERSANI
38. Sepak Takraw = Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia / PSTI
39. Sepakbola = Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia / PSSI
40. Sepatu Roda = Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia / PERSEROSI
41. Ski Air = Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia / PSASI
42. Sport Dance = Ikatan Olahraga Dansa Indonesia / IODI
43. Squash = Persatuan Squash Indonesia / PSI
44. Taekwondo = Taekwondo Indonesia / TI
45. Tarung Derajat = Keluarga Olahraga Tarung Derajat / KODRAT
46. Tenis = Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia / PELTI
47. Tenis Meja = Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia / PTMSI
48. Tinju = Persatuan Tinju Amatir Indonesia / PERTINA
49. Wartawan Olahraga = Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia / SIWO PWI
50. wushu = Wushu Indonesia / WI

 
* Internasional
FIBA : Federation International de Basketball Amateur
FIFA : Federation of International Football Association
FIG : Federation International de Gymnastique
IAAF : International Amateur Athletic Federation
IABA : International Amateur Boxing Association
IBF : International Badminton Federation
IBF : International Boxing Federation
ILTA : International Lawn Tennis Association
ISF : International Softball Federation
ITTF : International Table Tennis Federation
IYRU : International Yacht Racing Union
IVBF : International de Volley Ball Federation
OPBF : Orient Pasific Boxing Federation
WBA : World Boxing Association
WBC : World Boxing Commission
WBF : World Badminton Federation
WBO : World Boxing Organization


Kamis, 03 Mei 2012

BERBAGAI LAPANGAN OLAHRAGA

LAPANGAN TENIS MEJA 


LAPANGAN BOLA VOLI
LAPANGAN BULUTANGKIS 


LAPANGAN SEPAKBOLA 

LAPANGAN FUTSAL 


LAPANGAN BASKET 


LAPANGAN SEPAK TAKRAW 

LAPANGAN LEMPAR CAKRAM
LAPANGAN TOLAK PELURU


LAPANGAN LEMPAR LEMBING