Jumat, 26 Oktober 2012

PENGURUS DAN ANGGOTA KKG PENJASKES GAMPING PERIODE 2012 - 2014


SUSUNAN PENGURUS KKG PENJASKES KECAMATAN GAMPING
PERIODE 2012 – 2014
==================================================================
PEMBINA                             : 1. KEPALA UPT YANDIK KEC. GAMPING
                                                  2. PENGAWAS TK/SD KEC. GAMPING

KETUA                                  : 1. SURATIMAN ( SDN JATISAWIT )
                                                 2. SUHARDI, S.Pd ( SDN MEJING 2 )

SEKRETARIS                      : 1. ENDANG YULIANI ( SDN DEMAKIJO 1 )
                                                  2. YULIANTO ( SDN DEMAKIJO 1 )

BENDAHARA                      : 1. NANIK SUWARNI ( SDN BATURAN 1 )
                                                 2. YOHANA F. TUGIYANTINI ( SDN KANOMAN )

PEMBANTU UMUM          :  1. SARI HARGONO ( SDN BATURAN 2 )
                                                  2. Drs. YEKTI PUWANSARIPURNO ( SDN NOGOSAREN)
                                                  3. SUKARSIH ( SDN PATRAN )
                                                  4. KUSDIYANA ( SDN GAMPING )
                                                  5. SUKARJA, S.Pd ( SDN GAMOL )

SIE LIT. BANG                    :  1. DWI PARWANTO, S.Pd ( SDN BALECATUR 2 )
                                                  2. SYAMSUDIN ( SD MUH. BANYURADEN )

SIE PERTANDINGAN       :   1. SURYADI, S.Pd ( SD MUH. BALECATUR )
                                                  2. SUGI SARETNA ( SDN BALECATUR 1 )

SIE PERWASITAN             : 1. RUDI ARIS JUNAIDI ( SDN MEJING 1 )
                                                  2. SUDARMI ( SDN DEMAKIJO 2 )

SIE USAHA                          :   1. AGUS ARIS MUNANDAR ( SDN TUGURAN )
                                                  2. KUSDIYANA ( SDN GAMPING )
                                                  3. SURYADI, S.Pd ( SD MUH. BALECATUR )  


ANGGOTA KKG PENJASKES KEC. GAMPING

1
Drs. IRIYANTO
SDN JAMBON 2
2
ZAINURI
SDN MAYANGAN
3
Drs. ANWAR AFFANDI
SDN JAMBON 1
4
NANIK SUWARNI
SDN BATURAN 1
5
SARI HARGONO
SDN BATURAN 2
6
NENENG KHASANAH
SDN BEDOG
7
FITRI ISMIYANTI
SD MUH. KRONGGAHAN
8
NOVI MELINDASARI, S.Pd. Jas
SD MUH. TRINI
9
DWINITA SULISTYANINGSIH
SDN NOGOTIRTO
10
SUNARTI
SDN NOGOTIRTO
11
ENDANG YULIANI
SDN DEMAKIJO 1
12
YULIANTO
SDN DEMAKIJO 1
13
SUDARMI
SDN DEMAKIJO 2
14
Drs. YEKTI PURWANSARIPURNO
SDN NOGOSAREN
15
AGUS ARIS MUNANDAR
SDN TUGURAN
16
SURYANTO
SDN TUGURAN
17
HASYIM ISWANDI
MIS BLENDANGAN
18
AGUS DWI JATMIKO
SDIT ALAM NURUL ISLAM
19
AHYARI
SD MUH MLANGI
20
SUKARSIH
SDN PATRAN
21
YOHANA F. TUGIYANTINI
SDN KANOMAN
22
MULYAARJA
SDN BANYURADEN
23
RINI UTAMININGSIH, S.Pd
SDN TEGALYOSO
24
SYAMSUDIN, S.Or
SD MUH. BANYURADEN
25
KUSDIYANA
SDN GAMPING
26
RUDI ARIS JUNAIDI
SDN MEJING1
27
SUHARDI, S.Pd
SDN MEJING 2
28
HARYANTO
SD MUH. AMBARKETAWANG 3
29
SURYANTO
SD MUH. AMBARKETAWANG 1
30
ISMUROZI
SD MUH. AMBARKETAWANG 2
31
ANISA ARDILIA, S.Pd. Jas
SDIT NURUL ISLAM
32
DAVID FAJAR ADI
SD KANISIUS GAMPING
33
JOKO SEKO
SDN MANCASAN
34
FITRI MARTIYANI
SD IT JABAL NUR
35
SUGI SARETNA
SDN BALECATUR 1
36
DWI PARWANTO
SDN BALECATUR 2
37
SUKARJA, S.Pd
SDN GAMOL
38
LINA DWI ASTUTI
SDN KEMBANGJITENGAN 2
39
SURATIMAN
SDN JATISAWIT
40
SURYADI, S.Pd
SD MUH. BALECATUR
41
IMAM SUNARDI
SDN NYAMPLUNG

STUDI BANDING GATE BALL KE SENTOLO KULONPROGO

Guru-guru Penjaskes se UPT Yandik Kecamatan Gamping melaksanakan Studi Banding ke SD 2 Sentolo Kulonprogo Yogyakarta mengenai permainan Gate Ball. Studi banding dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Oktober 2012 pukul 08.00 di lapangan SD 2 Sentolo.
Tujuan studi banding adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu permainan Gate Ball, bagaimana cara bermainnya, cara penilaian dan sebagainya. Alhamdulilah  ...studi banding berlangsung lancar dan penuh kekeluargaan. Ucapan terima kasih kepada SD 2 Sentolo dan jajaran guru penjas kecamatan Sentolo yang benar-benar telah menerima kedatangan kami dengan sangat baik dan penuh kekeluargaan. Semoga kegiatan ini benar-benar akan bermanfaat bagi kami guru-guru penjas Gamping dan kepada siswa-siswi kami tentunya. Kegiatan studi banding diakhiri dengan makan siang di Pantai Baru, Srandakan, Bantul...........salam olahraga !!!!

Selasa, 15 Mei 2012

PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Beda dan Persamaan Pendidikan jasmani dengan Pendidikan Olahraga

Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah diragukan.
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.

Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga).

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Pendidikan jasmani ini harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistic tubuh jiwa ini termaksud pula penekanan pada ketiga domain kependidikan, psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa”. Artinya, dalam tubuh yang baik “diharapkan” pula jiwa yang sehat, seperti dengan pepatah “men sana in corporesano” Akan tetapi, apakah kita percaya terhadap konsep holistik tentang pendidikan asmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini bersifat dominant dalam masyarakat kita atau diantara pengembang tugas penjas sendiri. Masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani disekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas disekolahnya masih lebih banyak ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam kasus Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang lebih baik, karena ironisnya, justru program pendidikan jasmani dikita masih tidak ditekankan kemana-mana. Itu karena pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak penting sama sekali.

Contoh dimana orang menolak manfaat atau nilai positif dari penjas dengan menunjukan pada kurang bernilai dan tidak seimbangnya program pendidikan jasmani dilapangan seperti yang dapat mereka lihat. Perbedaan atau kesenjangan antara apa yang kita percayai dan apa yang kita praktikkan (gap antara teori dan praktek) adalah sebuah duri dalam bidang pendidikan jasmani kita.
Hubungan Pendidikan Jasmani dengan Bermain Olahraga
Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita juga harus mempertimbangkan hubungan antar bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu popular dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Bermain pada intinya adalah aktifitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan didalam keduanya.

Olahraga dipihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang teorganisasi, yang menepatkanya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Diatas semua pengertian itu, olahraga adalah aktifitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kopetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain, karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.

Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan prestasi.

Ada 4 aspek yang membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga antara lain:
1. Tujuan Pendidikan Jasmani disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang menyangkut pengembangan seluruh pribadi anak didik, sedangkan tujuan Olahraga adalah mengacu pada prestasi unjuk laku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan.
2. Isi Pembelajaran dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
3. Orientasi Pembelajaran pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti dengan atlet lain.
4. Sifat kegiatan pendidikan jasmani pada pemanduan bakat yang dipakai untuk mengetahui entry behavior, sedangkan pada olahraga bertujuan untuk memilih atlet berbakat.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional